Brasilia ☆ Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
menyaksikan uji coba misil Astros II di areal militer Angkatan Bersenjata
Brasil di Formosa, Brasilia, Selasa (27/5) pagi waktu setempat.
Bukan cuma menyaksikan,
Sjafrie bahkan menjajal sendiri menembakkan misil Asttos II dari peluncurnya.
"Ini canggih. Tinggal
tekan tombol. Cuma ada sedikit guncangan. Seperti main game saja," tutur
Sjafrie.
Indonesia membeli 38 unit artilery
saturation rocket system atau Astros II dari perusahaan Avibras, Brasil,
senilai US$ 404 juta.
Persenjataan itu akan ditempatkan di dua batalion Artileri Medan di Bogor dan Malang, yang berada di bawah Kostrad.
Sebanyak 13 unit Astros II tiba pada Agustus dan akan dipamerkan di HUT TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014.
Dalam uji coba, dilangsungkan 5 tembakan misil tunggal dan satu tembakan 4 misil sekaligus. Misil yang diujicobakan ialah misil SS 30 yang punya daya jangkau 30 kilometer dengan waktu sampai ke sasaran sekitar 79 detik.
Avibras tengah mengembangkan Astros II yang berdaya jangkau 300 kilometer hingga 450 kilometer.
"Satu atau paling lama satu setengah tahun, kita sudah siap memasarkannya, tinggal menunggu sertifikat dari Angkatan Bersenjata Brasil," kata CEO Avibras Sami Youssef.
Menurut Sjafrie, kepemilikan Astros II menjadi tantangan tersendiri buat TNI.
"Kita harus memiliki 600 misil setahun untuk ditembakkan dalam latihan karena kalau tidak akurasinya tidak sempurna lagi," tuturnya.
Persenjataan itu akan ditempatkan di dua batalion Artileri Medan di Bogor dan Malang, yang berada di bawah Kostrad.
Sebanyak 13 unit Astros II tiba pada Agustus dan akan dipamerkan di HUT TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014.
Dalam uji coba, dilangsungkan 5 tembakan misil tunggal dan satu tembakan 4 misil sekaligus. Misil yang diujicobakan ialah misil SS 30 yang punya daya jangkau 30 kilometer dengan waktu sampai ke sasaran sekitar 79 detik.
Avibras tengah mengembangkan Astros II yang berdaya jangkau 300 kilometer hingga 450 kilometer.
"Satu atau paling lama satu setengah tahun, kita sudah siap memasarkannya, tinggal menunggu sertifikat dari Angkatan Bersenjata Brasil," kata CEO Avibras Sami Youssef.
Menurut Sjafrie, kepemilikan Astros II menjadi tantangan tersendiri buat TNI.
"Kita harus memiliki 600 misil setahun untuk ditembakkan dalam latihan karena kalau tidak akurasinya tidak sempurna lagi," tuturnya.
Bank Mandiri membiayai
pengadaan misil Astros II yang dibeli TNI dari perusahaan Avibras, Brasil.
"Kami membiayai pembelian Astros setelah melalui tender dengan bank-bank asing. Kami bangga juga," kata Ditektur Utama Bank Mandiri Budi Sadikin sebelum menyaksikan uji coba misil Astros II di Formosa, Brasilia, Brasil.
Kemenhan membeli 38 unit misil Astros II seharga US$ 404 juta. Pemerintah membayar 15% sebagai uang muka. Sebesar 85% merupakan kredit dari Bank Mandiri yang pembayarannya diangsur pemerintah selama 7,5 tahun.
Selain Astros II, Bank Mandiri juga membiayai pembelian tank Leopard dan Fregate.
"Kami membiayai pembelian Astros setelah melalui tender dengan bank-bank asing. Kami bangga juga," kata Ditektur Utama Bank Mandiri Budi Sadikin sebelum menyaksikan uji coba misil Astros II di Formosa, Brasilia, Brasil.
Kemenhan membeli 38 unit misil Astros II seharga US$ 404 juta. Pemerintah membayar 15% sebagai uang muka. Sebesar 85% merupakan kredit dari Bank Mandiri yang pembayarannya diangsur pemerintah selama 7,5 tahun.
Selain Astros II, Bank Mandiri juga membiayai pembelian tank Leopard dan Fregate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar