Sebanyak empat misil peluru
kendali (Rudal) senjata strategis TNI AL yang diluncurkan dari kapal perang
berhasil menghantam mengenai sasaran eks KRI Karang Banteng-983 di perairan
Samudera Hindia, Selasa (03/06). Dua misil rudal jenis Exocet MM-40 ditembakan
dari KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua
Rudal C-802ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Abdul Halim Perdana
Kusuma-355.
Penembakan rudal strategis
disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc,
PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio,
Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letjen TNI Muhamad Munir,
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR
RI, yang onboard KRI Makassar-590.
Setelah berhasil mentraking
sasaran, empal kapal perang tersebut dalam waktu yang relatif bersamaan
menembakkan misil rudalnya masing-masing. Secara beruntun empat rudal tersebut
menghantam lambung eks KRI Karang Banteng, menimbulkan efek ledakan hebat, dan
menimbulkan nyala api yang membakar seluruh badan kapal. Akibatnya, eks Karang
Banteng itu perlahan-lahan tenggelam ditelan ganasnya Samudera Hindia.
Dalam kegiatan ini juga
diuji kemampuan dari hasil instalasi Sistem Kendali Senjata (SKS), perkenaan
sasaran dan daya hancur yang ditimbulkan serta menguji kemampuan sistem kendali
senjata unsur-unsur lain yang tergabung dalam Kogaslagab 2014.
Rudal C-802/ Yingji-82
(Yingji, arti harfiahnya adalah “Serangan Elang”) merupakan rudal antikapal
permukaan yang diproduksi oleh China dan pertama kali diperkenalkan pada tahun
1989 oleh China Haiying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA). Rudal
ini memiliki kemampuan pantulan radar yang kecil, lintasan terbang yang rendah (sekitar
5 sampai 7 meter di atas permukaan laut) dan anti jamming yang tinggi, sehingga
kapal sasaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi pula untuk menghambat
Rudal C-802. Keakuratan perkenaan dari Rudal ini terhadap sasaran
sekitar 98%.
Rudal C-802 dapat
diluncurkan dari berbagai platform antara lain kendaraan darat
bergerak/semi bergerak, kapal permukaan, kapal selam dan pesawat tempur.
Sasaran utama Rudal C-802 adalah kapal tipe destroyer, frigat, landing ship
tank atau sasaran permukaan laut lainnya. Selain itu, rudal C-802 dapat
digunakan untuk menyerang sasaran di darat.
Rudal C-802 merupakan
modifikasi versi C-801 (setara dengan rudal Exocet MM 38 buatan Perancis).
Sedangkan Rudal C-802 memiliki kemampuan dan akurasi setara dengan rudal
Harpoon buatan Amerika Serikat. Modifikasi mendasar pada rudal C-802 adalah
penambahan sistem Turbo Jet untuk menghembuskan udara sehingga menambah jarak
jangkaunya. Negara-negara pengguna rudal C-802 antara lain, Indonesia,
Bangladesh, Iran, Thailand, Pakistan, Myanmar.
Sementara itu spesifikasi
rudal versi terbaru dari rudal Exocet memiliki jangkauan tembak kurang lebih
180 kilometer. Rudal ini digerakkan oleh mesin jet turbofan yang dilengkapi air
intake modern. Rudal Exocet Blok 3 juga dilengkapi GPS guidance waypoint,
sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang
rumit, agar susah diantisipasi. Sementara korvet Sigma Class, menggunakan
Exocet versi lebih baru yakni MM-40 Block 2. Rudal tersebut dipasang di
sejumlah kapal perang TNI AL, antara lain KRI Diponegoro-365, KRI
Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368.
Aksi pertempuran laut secara
besar-besaran ini, merupakan salah satu rangkaian Latihan Gabungan (Latgab) TNI
tahun 2014. “Uji Coba Senjata Strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan tempur unsur-unsur TNI Angkatan Laut dan juga diharapkan mampu
menimbulkan dampak penangkalan (deterrence effect) baik bagi negara maupun
nonnegara (State Actor dan Non State Actor) yang akan mengganggu
kedaulatan NKRI”, kata Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmatim
Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., selaku Panglima Komando Tugas Laut
Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI tahun 2014.)
(Kadispenarmatim Letkol Laut
(KH) Abdul Kadir) (koarmatim.tnial.mil.id)
PERTEMPURAN DI SAMUDERA
HINDIA, KOGASLAGAB TENGGELAMKAN KAPAL PERANG MUSUH
Dalam rangka mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Komando Tugas Laut Gabungan
(Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan
kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di
Samudera Hindia, Selasa (03/06).
Operasi Tempur Laut Gabungan
diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal
Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut
Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di
Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut
Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia,
S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando
Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).
Aksi pertempuran laut
berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling
berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab
menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal
permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis
Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja
Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom
laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal
musuh.
Sebagai sasaran tembak
senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato)yang
terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga
disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket
RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur
Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.
Dalam aksi pertempuran laut
ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung
(SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan
melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan
kapal perang musuh.
Sebuah sasaran tembak di
laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan
bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama
(Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai
cerminan kemampuan TNI saat ini.
Opersi laut gabungan antara
kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye
militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas.
Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan
konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.
Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat
khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan,
dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi
dari luar.
Operasi Tempur Laut
Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro,
MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr.
Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia,
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR
RI, yang onboard KRI Makassar-590.
(Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Abdul Kadir) (koarmatim.tnial.mil.id)
[Latgab 2014] Pertempuran Di Samudera Hindia,
Kogaslagab hancurkan Kapal Perang Musuh
Surabaya ★ Dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab)
Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan
tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera
Hindia, Selasa (03/06).
Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).
Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.
Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.
Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.
Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.
Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan, dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.
Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.
(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir)
Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).
Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.
Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.
Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.
Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.
Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan, dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.
Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.
(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir)
Terlibat Pertempuran Laut, TNI AL
Kerahkan Kapal Bersenjata Lengkap
Kapal perang TNI AL yang
tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan
(Kogaslagab) menembakkan berbagai senjata mulai dari peluru kendali
(rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam
artileri, meriam penangkis serangan udara, bom laut, roket multilaras
anti kapal selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine
Rocket dan bom laut, ketika terlibat pertempuran sengit, di laut Jawa,
Selasa (03/06/2014). Aksi pertempuran ini merupakan bagian dari skenario
Latihan Gabungan (Latgab) 2014.
(Kogaslagab) menembakkan berbagai senjata mulai dari peluru kendali
(rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam
artileri, meriam penangkis serangan udara, bom laut, roket multilaras
anti kapal selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine
Rocket dan bom laut, ketika terlibat pertempuran sengit, di laut Jawa,
Selasa (03/06/2014). Aksi pertempuran ini merupakan bagian dari skenario
Latihan Gabungan (Latgab) 2014.
KRI SIM 367 menembakan
peluru meriam kaliber 76 mm
KRI 366 Sultan Hasanudin dan KRI SIM 367 menembakan rudal Exocet MM40
KRI Van Speik Class
menembakan rudal C802
Tidak ada komentar:
Posting Komentar